Pada artikel sebelumnya, saya sudah menceritakan ketika saya traveling ke Yogyakarta. Nah, pada artikel ini saya akan sedikit bercerita pengalaman saya ketika saya mengunjungi kota Semarang. Sama seperti sebelumnya, kunjungan saya ke kota Semarang ini adalah untuk menjadi trainer dalam program Indonesia Android Kejar yang diselenggarakan oleh Google Developer.
Ok, mari bercerita. Saya berangkat ke kota Semarang menggunakan mini bus atau travel agent yang tersedia di kota Yogyakarta. Ongkos dari Yogyakarta ke kota Semarang menggunakan mini bus sekitar IDR 70.000. Menurut saya menggunakan mini bus cukup nyaman, karena saya bisa merasakan nikmatnya perjalanan darat dari Yogyakarta ke Semarang. Dan lebih nyamannya adalah mini bus yang saya gunakan hanya memiliki penumpang empat orang saja, terhitung dengan supir. Jadi lebih leluasa di dalam bus. Hehehe
Walaupun perjalanan sangat macet, tapi akhirnya sampai juga di kota Semarang. Saya turun di tempat travel agent, kemudian saya menggunakan Uber untuk menuju ke SDK (Semarang Digital Kreatif) yang merupakan tempat untuk acara Indonesia Android Kejar. Di perjalanan menuju SDK, saya melihat bangunan-bangunan yang tua dan terlihat unik. Setelah bertanya ke supir Uber, ternyata bangunan itu adalah Kota Lama. Jika di Jakarta ada Kota Tua, di kota Semarang ada Kota Lama.
Setelah turun dari Uber, saya memutuskan untuk melihat Kota Lama dengan cara berjalan kaki. Sesekali saya melakukan selfie, karena moment indah itu harus di dokumentasikan. Hehehe..
Ketika berjalan, tanpa disengaja saya melihat ‘Museum 3D Trick’. Tempat ini yang membuat saya tertarik, tanpa berpikir lama saya langsung masuk dan bertanya kepada penjaga tiket.

Ketika masuk ke Museum 3D Trick ini, terdapat banyak gambar yang terlihat seperti poster yang sangat besar dan ditempel ke dinding. Tiket masuk untuk melakukan foto dengan gambar 3D di museum ini adalah IDR 50.000. Jika saya pikir, saya mengeluarkan IDR 50.000 hanya untuk foto, kemudian di upload ke Instagram, hehehe.. terasa ironis hehhee..
Yes, karena rasa penasaran, akhirnya saya membeli tiket dan masuk ke ‘’Museum 3D Trick’’. Di dalamnya hanya terdapat gambar 3D yang bisa dijadikan background foto yang sangat menarik. Terdapat gambar jembatan dengan air terjun, ada juga patung liberti, dan ada gambar ballerina. Jika kamu ingin terlihat pandai kungfu, ada juga gambar kungfu yang unik. Selain itu, terdapat gambar terbalik di ruangan dapur, ada juga gambar Hulk di Avenger, dan beberapa gambar 3D trick lainnya yang bisa menipu penglihatan kita. Menurut saya, Museum 3D Trick di kota Semarang ini cukup ok untuk memikat para wisatawan agar berkunjung ke Kota Lama, Semarang.
Setelah di Museum 3D Trick, saya melanjutkan pekerjaan saya dan kembali ke SDK untuk membahas softskill di program Indonesia Android Kejar. Dan ketika malam tiba, saya mencari makan di daerah simpang lima, hal menarik yang saya temui adalah terdapat kendaraan atau sepeda yang menyala seperti di Yogyakarta. Saya tidak berkesempatan mencobanya, jadi saya hanya mengambil foto dari jarak jauh hehehe..
Walaupun saya hanya sebentar di Kota Semarang ini, tapi kota ini cukup menarik untuk di kunjungi kembali. Sekian cerita saya di kota Semarang, terima kasih sudah membaca artikel ini, dan jangan lupa follow social media saya di @riswanzone.
Ok, mari bercerita. Saya berangkat ke kota Semarang menggunakan mini bus atau travel agent yang tersedia di kota Yogyakarta. Ongkos dari Yogyakarta ke kota Semarang menggunakan mini bus sekitar IDR 70.000. Menurut saya menggunakan mini bus cukup nyaman, karena saya bisa merasakan nikmatnya perjalanan darat dari Yogyakarta ke Semarang. Dan lebih nyamannya adalah mini bus yang saya gunakan hanya memiliki penumpang empat orang saja, terhitung dengan supir. Jadi lebih leluasa di dalam bus. Hehehe
Walaupun perjalanan sangat macet, tapi akhirnya sampai juga di kota Semarang. Saya turun di tempat travel agent, kemudian saya menggunakan Uber untuk menuju ke SDK (Semarang Digital Kreatif) yang merupakan tempat untuk acara Indonesia Android Kejar. Di perjalanan menuju SDK, saya melihat bangunan-bangunan yang tua dan terlihat unik. Setelah bertanya ke supir Uber, ternyata bangunan itu adalah Kota Lama. Jika di Jakarta ada Kota Tua, di kota Semarang ada Kota Lama.
Setelah turun dari Uber, saya memutuskan untuk melihat Kota Lama dengan cara berjalan kaki. Sesekali saya melakukan selfie, karena moment indah itu harus di dokumentasikan. Hehehe..
Ketika berjalan, tanpa disengaja saya melihat ‘Museum 3D Trick’. Tempat ini yang membuat saya tertarik, tanpa berpikir lama saya langsung masuk dan bertanya kepada penjaga tiket.
Ketika masuk ke Museum 3D Trick ini, terdapat banyak gambar yang terlihat seperti poster yang sangat besar dan ditempel ke dinding. Tiket masuk untuk melakukan foto dengan gambar 3D di museum ini adalah IDR 50.000. Jika saya pikir, saya mengeluarkan IDR 50.000 hanya untuk foto, kemudian di upload ke Instagram, hehehe.. terasa ironis hehhee..
Yes, karena rasa penasaran, akhirnya saya membeli tiket dan masuk ke ‘’Museum 3D Trick’’. Di dalamnya hanya terdapat gambar 3D yang bisa dijadikan background foto yang sangat menarik. Terdapat gambar jembatan dengan air terjun, ada juga patung liberti, dan ada gambar ballerina. Jika kamu ingin terlihat pandai kungfu, ada juga gambar kungfu yang unik. Selain itu, terdapat gambar terbalik di ruangan dapur, ada juga gambar Hulk di Avenger, dan beberapa gambar 3D trick lainnya yang bisa menipu penglihatan kita. Menurut saya, Museum 3D Trick di kota Semarang ini cukup ok untuk memikat para wisatawan agar berkunjung ke Kota Lama, Semarang.
Setelah di Museum 3D Trick, saya melanjutkan pekerjaan saya dan kembali ke SDK untuk membahas softskill di program Indonesia Android Kejar. Dan ketika malam tiba, saya mencari makan di daerah simpang lima, hal menarik yang saya temui adalah terdapat kendaraan atau sepeda yang menyala seperti di Yogyakarta. Saya tidak berkesempatan mencobanya, jadi saya hanya mengambil foto dari jarak jauh hehehe..
Walaupun saya hanya sebentar di Kota Semarang ini, tapi kota ini cukup menarik untuk di kunjungi kembali. Sekian cerita saya di kota Semarang, terima kasih sudah membaca artikel ini, dan jangan lupa follow social media saya di @riswanzone.
Komentar
Posting Komentar